Desember 2014, Nasib Kurikulum 2013 Diputuskan
testimoni para guru tentang kurikulum 2013. Bapak Mendikbud Anies Baswedan menyampaikan ada dua kesimpulan penting dalam pertemuan evaluasi Kurikulum 2013 ini. Pertama adalah kurikulum yang diluncurkan tahun lalu itu adalah kurikulum yang setengah matang dan dipaksakan untuk dijalankan di seluruh Indonesia. Kedua Kemendikbud menerjunkan tim untuk mendeteksi seberapa mentahnya kurikulum ini di lapangan. Masalah kebijakan implementasi kurikulum 2013 dianggap Bapak Mendikbud adalah sebuah warisan. Beliau juga mengatakan banyak sekali indikator kurikulum 2013 ini belum matang, seperti; Ketidaksesuaian antara kompetensi lulusan dengan materi yang diajarkan dalam buku pelajaran. Masalah soal evaluasi pendidikan, banyak guru yang kesulitan menjalankan evaluasi Kurikilum 2013 yang berbasis diskripsi. Sistem ini mudah dijalankan di Eropa karena jumlah siswa dalam satu kelas hanya 20 anak dan gurunya ada 2-3 orang. Sementara di Indonesia, seorang guru mengajar hingga 40 siswa. Kekurangan Kurikulum 2013 itu merupakan buah dari keputusan pemerintah yang tergesa-gesa. Dia mencontohkan seperti orang yang ditugasi menulis buku dalam waktu yang singkat. Tentu potensi terjadi kesalahan atau bolong-bolong dalam tulisannya semakin besar. Urusan buku Kurikulum 2013 yang belum komplit pendistribusiannya adalah gambaran teknis ketidaksiapan implementasi. Bapak mendikbud lantas membandingkan implementasi kurikulum 2013 ini dengan Kurikulum 2006 atau akrab dikenal Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan [KTSP]. Kuriulum 2006 ini ternyata mulai diterapkan pada 2004. Itu artinya terdapat 2 tahun masa ujicoba sebelum dijalankan secara menyeluruh. Dalam pertemuan evaluasi kurikulum 2013 itu turut hadir mantan pejabat dan pejabat aktif Kemendikbud yang terlibat membidani kelahiran Kurikulum 2013. Diantaranya mantan wakil Mendikbud Musliar Kasim dan mantan Kepala Balitbang Kemendikbud Khairil Anwar Notodiputro. Selain itu turut hadir Dirjen Pendidikan Dasar Hamid Muhammad dan Kepala Balitbang Kemendikbud Furqan. Sedangkan pihak yang memegang kunci untuk menyampaikan review impelementasi adalah Kepala SMAN 76 Jakarta Retno Listyarti dan pakar kurikulum Weilin Han. Sebagai penutup cerita ini bahwa dari salah satu reviewer evaluasi kurikulum 2013 Retno Listyarti membeber semua dokumen kelemahan implementasi Kurikulum 2013. "Saya beberkan hasil analisa kami beberapa bulan terakhir," kata Ibu Retno. Ibu Retno juga menambahkan Kemendikbud harus tegas menghentikan sementara [moratorium] implementasi Kurikulum 2013. Moratorium itu digulirkan selama Kemendikbud merevisi Kurikulum 2013 sampai tuntas. Selama masa moratorium, pembelajaran dikembalikan kembali ke Kurikulum 2006 [KTSP]. Semoga Kementerian Kebudayaan dan Pendidikan Dasar dan Menengah melalui Bapak Anies Baswedan pada Desember 2014 menyimpulkan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan di Indonesia. [http://m.jpnn.com/news.php?id=270461] Via : http://www.foldersoal.com
Belum ada Komentar untuk "Desember 2014, Nasib Kurikulum 2013 Diputuskan"
Posting Komentar